Selasa, 30 Mei 2017

Katro

Katro Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Terlahir dalam keluarga pas-pasan dan cenderung miskin, DNA sukses orang yang satu ini nampaknya terselip dalam citra yang ditangkap oleh kawan-kawan semasa ia duduk di SD Purwogondo 2, Purwosari. Bakat dan talenta untuk sukses itu diwakili dengan kata-kata: usil, jahil, iseng, alias nyelelek, dan tak pernah bisa diam. Melanjutkan sekolah ke SMP Muhammadiyah Indraprasta, pendidikan formalnya berakhir di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang.

Lulus SMA tahun 1983, perjalanan hidupnya berputar di antara menganggur, jadi kernet angkot, dan jadi supir truk elpiji di Tanah Mas, Semarang.

Berbekal uang transport Rp 30.000,- dari Joko Dewo, temannya yang sudah lebih dulu merantau ke ibukota, wong ndeso yang satu ini mengadu nasib ke Jakarta tahun 1985. Dengan logat Jawa yang medhok, dan bahasa Indonesia yang belepotan, ia berjuang menafkahi hidupnya. Berulang kali bolak-balik Jakarta-Semarang dan bolak balik pula ia menjalani peran sebagai supir, tukang gali sumur pompa
... baca selengkapnya di Katro Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 12 Mei 2017

Memanfaatkan Waktu Dengan Tepat Mencegah Penyesalan

Memanfaatkan Waktu Dengan Tepat Mencegah Penyesalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Things which matter most must never be at the mercy of things which matter least. – Sesuatu yang paling penting tidak akan pernah sama nilainya dengan sesuatu yang tidak terlalu penting.” ~ Goethe

Kita semua diberi anugrah oleh Tuhan YME berupa waktu yang sudah ditentukan lama dan tidaknya. Jatah waktu yang kita miliki tak dapat ditambah atau dikurangi. Tetapi yang menjadi persoalan bukan lama atau tidaknya kesempatan waktu yang kita miliki, melainkan seberapa pandai kita menggunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain dan alam semesta.

Waktu adalah anugrah yang sangat berharga, jauh lebih bernilai dibandingkan materi sebesar apa pun. Demikian pentingnya waktu yang tak lain adalah nasib dan kehidupan kita sendiri. Bila kita menyia-nyiakan waktu, sama seperti kita mematikan masa depan dan membunuh diri kita secara perlahan. Oleh sebab itu manfaatkanlah waktu hanya untuk tujuan-tujuan yang positif.

Sudah banyak contoh orang-orang yang hanya dapat menyesali masa tua karena sebelumnya tidak menggunakan waktu untuk tujuan-tujuan yang positif. Berdasarkan survei (tahun 2006) terhadap warga Belgia yang berusia di atas 60 tahun diperoleh informasi bahwa hampir semua manul
... baca selengkapnya di Memanfaatkan Waktu Dengan Tepat Mencegah Penyesalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 04 Mei 2017

Kerja Pemimpin

Kerja Pemimpin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kita paham bahwa kepemimpinan bukanlah posisi atau jabatan. Karena itu pejabat, mereka yang memangku jabatan, belum tentu pantas di sebut pemimpin. Lihat saja sejumlah pejabat yang turun dari jabatannya, entah karena diturunkan atau pensiun, sebagian malah jadi pesakitan di mata hukum karena terkait korupsi; sebagian lagi mengalami post-power sindrom. Kalau ia benar-benar pemimpin, tanpa jabatan pun banyak orang akan tetap mengikutinya. Bahkan untuk pemimpin besar sekaliber Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Syahrir, setelah mereka wafat pun banyak orang masih dengan bangga mengaku sebagai pengikut setianya.

Kita paham bahwa kepemimpinan adalah pekerjaan. Cara menjadi pemimpin itu sederhana saja: kerjakanlah pekerjaan yang hanya pemimpin memilih melakukan jenis pekerjaan semacam itu; mereka yang bukan pemimpin akan menjauhi pekerjaan itu. Dan untuk itu tidak diperlukan apa-apa kecuali diri sendiri. Kekayaan besar tidak diperlukan, sebab pemimpin yang tidak kaya juga melegenda. Mahatma Gandhi, Bunda Teresa, dan Nelson Mandela ada
... baca selengkapnya di Kerja Pemimpin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jenny dan Kalung Permata

Jenny dan Kalung Permata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebuah kisah kecil tentang seorang gadis mungil berumur lima tahun. Setelah menabung sekian waktu dan setelah menampung uang sebesar dua dollar, akhirnya ia berhasil membeli seutas kalung permata dari sebuah kios kecil di samping rumahnya, sebuah kalung tiruan.

Jenny, demikian nama gadis cilik ini, sungguh amat mencintai kalung permata tersebut. Ia merasa bahwa permata tersebut telah membuatnya nampak bagaikan seorang bidadari. Ia akan mengenakan kalung tersebut dalam kesempatan apapun, entah ke sekolah minggu, ke sekolah Taman Kanak-kanak, bahkan juga di saat tidur malam.

Jenny memiliki seorang ayah yang sangat mencintainya. Setiap malam saat Jenny siap tidur malam, ayahnya akan melepaskan kegiatan apa saja yang sedang dilakukannya dan duduk di samping ranjang Jenny membacakan cerita dongeng baginya. Suatu malam, setelah membacakan dongeng baginya, sang ayah bertanya;

"Jenny, apakah engkau mencintai daddy?"

"Oh Daddy?, daddy pasti tahu bahwa saya sungguh mencintai daddy.?"

"Nah kalau Jenny mencintai daddy, berikan kalung "permata itu buat daddy.? Demikian pinta ayahnya.

"Oh... Tidak!! Daddy bisa ambil boneka kuda yang ada di atas meja sana, kuda dengan ekor berwarna pink itu. Kuda itu salah satu kesayangan saya, tapi saya rela berikan itu untuk daddy." Demikian jawab Jenny.

"Oh sayang? Nggak apa-apa.
... baca selengkapnya di Jenny dan Kalung Permata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Fakta Sosial di Sekitar Kita

Fakta Sosial di Sekitar Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Terkadang kita terlena dengan aktivitas kita sehingga tidak menyadari adanya fakta-fakta sosial yang terjadi di sekitar kita, baik yang sudah terjadi tanpa kita sadari kehadirannya atau terkadang dapat berupa sebuah kejadian yang dulu dianggap tabu sekarang berubah menjadi sebuah acara reality show yang dikemas sedemikan rupa sehingga persepsi kitalah yang menjadi penentu akhirnya.

Cerita ini dimulai selepas beraktivitas dan beberapa hal lainnya di hari Rabu, 6 Januari 2010 sekitar jam 22 malam, saya menyaksikan sebuah tayangan televisi yang berjudul “Masihkan kau mencintaiku” yang membahas tentang seorang bapak yang berusia 40an dengan memakai topeng yang berwarna putih dengan para pendukungnya yang memakai topeng juga yang berada di sebelah kanan terdiri dari para adik dan adik iparnya sebanyak 4 orang melawan kubu disebelah kirinya dengan jumlah yang sama yakni 4 orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah istri, satu anak laki-laki, satu anak perempuan dan ibu mertuanya sendiri.

Topik pembahasannya adalah apakah pantas istrinya
... baca selengkapnya di Fakta Sosial di Sekitar Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1